"Itu karena kamu sekarang telah menjadi pemimpin para goblin disini"
"Tunggu? Apa!! bagaimana mungkin aku bisa memimpin mereka, sedangkan umurku hanya 17 tahun" Balasku yang ingin menolak kepemimpinan itu. Akan sangat merepotkan jika aku menjadi pemimpin, waktu untuk berburu akan sangat berkurang dan kesempatan ku untuk menjadi lebih kuat juga akan berkurang.
"Tapi semua goblin disini sudah menyetujuinya, benarkan Gron?"
"Tunggu! apakah kalian memiliki sebuah nama?" Ucapku yang tak menyangka, aku mengira monster tidak memiliki sebuah nama. Walaupun goblin memiliki akal namun kupikir mereka tidak membutuhkan sebuah nama.
"Richard! sangat tidak sopan mengatakan hal-hal seperti itu!" Ibuku marah mendengar perkataan ku sebelumnya. Aku mengakui nya itu sedikit berlebihan, dan terdengar seperti penghinaan karena itulah...
"Aku minta maaf" Ucapku sambil membungkukkan badan. "Ah tidak tuan, jangan lakukan itu" Balas Gron mencoba menegakkan kembali badanku.
"Namun aku benar-benar tidak bisa menerima jabatan sebagai pemimpin para goblin" Mendengar itu Gron merasa sedikit frustasi dan sedih, ia pikir aku akan meninggalkan desa jika aku akan tinggal di desa ini jika aku menerima jabatan itu. "Tidak tidak, bagaimana jika begini saja. Aku akan menjadi pemimpin kalian, akan tetapi semua urusan desa kalian yang menangani. Bagaimana? bukankah aku tetap menjadi seorang pemimpin?"
Gron selaku perwakilan para goblin berpikir sejenak dengan kata-kata ku. Tak lama setelah itu ia akhirnya menyetujui tawaranku. "Baiklah tuan, mulai saat ini anda adalah pemimpin kami dan juga semua urusan desa serahkan saja pada kami" Balasnya tersenyum bahagia.
"Lihatlah Daniel, anakmu sekarang pintar menipu orang" Bisik ibuku, "Bukankah kamu yang mengajarinya?" Balas ayahku. 'Hey aku bisa mendengar nya lo? setidaknya menjauh lah jika ingin membicarakan ku' Batinku kesal.
."Sebelumnya aku ingin bertanya, apakah kalian memiliki keterampilan untuk membuat sebuah pakaian?"
"Tidak tuan, ras goblin terkenal karena ketidakmampuan nya. Jadi kami biasanya melakukan sebuah pertukaran barang dengan ras Dwarf"
"Ras Dwarf? dimana tempat tinggal mereka?"
"Di bagian barat sekitar 540 meter, mereka tinggal di dalam gua yang pintu masuknya di tutup menggunakan batu besar"
Setelah itu, aku meminta salah satu goblin untuk memandu ku ke tempat desa Dwarf berada. "Sebelumnya siapa namamu?"
"Nama saya Castor tuan, saya disini ditugaskan untuk memandu tuan ke tempat desa Dwarf" Balasnya yang terlihat takut denganku. "Tidak perlu takut aku tidak akan melakukan padamu, justru sebaliknya aku akan melindungi mu saat perjalanan nanti"
.....
Akhirnya aku dan Castor berjalan ke arah barat, awalnya aku ingin menunggangi hewan namun aku lupa bahwa goblin tidak bisa mengendarai kuda.
'Slash!'
"Jangan berhenti dan teruslah berjalan, aku akan melindungi mu dari belakang" Ucapku setelah berhasil membunuh monster ular kecil. "Baik tuan" Balasnya yang sangat ketakutan sampai-sampai terlihat jelas tubuhnya bergidik ketakutan.
Perjalanan dari desa goblin ke desa Dwarf memakan waktu 2 jam. Seandainya aku menggunakan kecepatan ku, mungkin aku akan membutuhkan waktu kurang dari 1 jam.
"Hey kalian berhenti! ada tujuan apa kalian kesini!?" Teriak salah seorang pria kecil. 'Siapa pria ini?' pikirku.
"Mohon maafkan kedatangan kami yang tiba-tiba, namun tuanku ingin bertemu dengan pemimpin kalian" Ucap Castor sedikit membungkuk. "Darimana asal kalian?"
"Kami berasal dari desa goblin yang berada di arah timur-"
"Tolong lebih sopan lah dalam berbicara dengan seseorang" Aku kesal dan langsung mencekik leher Dwarf itu. Kata-kata nya terdengar seperti nada merendahkan, dan aku sama sekali tak menyukainya.
"A-apa apaan kamu dasar baj*ng*n!!" Dwarf tersebut mencoba melawan, selagi berusaha melepaskan cengkraman ku. Namun berapa kali dia mencoba, itu tak berefek apapun. Kekuatan ku jauh di atasnya!
"Mohon maafkan aku, aku mengakui kesalahan ku" Aku melepaskan cengkraman ku karena dirinya mengakui kesalahan nya. "Panggil kan pemimpin kalian"
"Ba-baik tuan!" Dwarf kecil itu segera berlari menuju goa, dan memanggil pemimpin nya.
'Boom!'
Sebuah ledakan kecil terdengar beberapa kali sesaat setelah Dwarf kecil itu masuk. Aura membunuh yang mencekam keluar dari mulut goa. Dengan sigap aku melindungi Castor dengan mana ku, supaya Castor tak mati dalam tekanan.
"Siapa yang berani berbuat kerusuhan di desaku!!" Muncul sebuah suara keras dan berat dari dalam goa, setelah itu perlahan muncul seorang Dwarf memegangi tongkat nya dengan batu mana tertancap di bagian atasnya. Dia adalah Gorgon, pemimpin para Dwarf.
"Itu aku!"
Aku membalas aura pemimpin Dwarf itu dengan cara yang sama. Aura membunuhku keluar dengan cepatnya dan menyingkirkan aura membunuh pemimpin Dwarf.
'Boom!'
Ledakan kecil kembali terdengar namun kali ini sedikit lebih dahsyat dari sebelumnya. Langit-langit goa seperti akan runtuh akibat ledakan sebelumnya. "Apakah seperti ini cara kalian menyambut tamu!!" Aku meningkatkan aura membunuhku sebanyak dua kali lipat, saat itulah aku berhasil menundukkan pemimpin Dwarf.
Jika dibandingkan dengan monster yang selama ini aku hadapi. Pemimpin Dwarf akan sebanding atau lebih kuat dari monster beruang. Dalam segi stamina dan daya serang, Dwarf akan mengungguli nya namun dalam segi kecepatan monster beruang yang memenangkan nya.
"Maafkan atas ketidaksopanan ku, aku dengan senang hati menyambut kalian berdua ke desaku" Ucap nya dengan senyuman yang dipaksakan. Aku dan Castor segera berjalan masuk ke dalam goa.
'Ting! Ting!'
Suara ketukan palu menghantam bijih besi, tempat ini seperti surganya para blacksmith. Setidaknya para Dwarf ini dapat membuat sebuah senjata tingkat tinggi.
"Jadi, sebenarnya apa tujuan kalian datang ke tempat ku?" Tanya Gorgon duduk. "Aku ingin kalian membuatkan beberapa pakaian untuk bawahan ku? tenang saja untuk bahanya aku sudah menyiapkannya dan juga kalian akan aku bayar" Balasku lalu mengeluarkan sekitar 20 mayat monster serigala dan 1 monster beruang untuk diriku.
"Aku ingin kamu membuat total 46 pakaian, dengan 30 pakaian laki-laki dan 16 pakaian perempuan. Apakah kalian mampu?"
Melihat tumpukan mayat itu, Gorgon hanya bisa diam tak percaya. 'Bahkan jika aku kuat, menghadapi segerombolan monster sendirian itu sama saja dengan bunuh diri' Gumam Gorgon.
"Ehem.... Baiklah aku akan menerimanya, namun untuk sebanyak ini akan membutuhkan banyak waktu"
"Tidak masalah, berapa hari yang kamu butuhkan untuk menyelesaikannya?" Gorgon terdiam sebentar memikirkan tenggang waktu yang di butuhkan. "Satu bulan, berikan aku waktu satu bulan dan aku akan menyelesaikannya, bagaiman"
"Baiklah aku menyetujui nya, kalau begitu aku akan kembali dalam waktu satu bulan" balasku lalu pergi meninggalkan goa Dwarf.
Aku dan Castor berjalan kembali ke desa goblin, namun saat pertengahan perjalanan aku melihat rombongan manusia yang seperti berjalan ke arah desa goblin. "Menunduk, jangan perlihatkan sehelai rambut mu" Ucapku menyembunyikan diri dari rombongan manusia.
Aku ingin tahu, apakah mereka benar-benar berjalan menuju desa goblin? atau hanya berkeliling mengawasi sekitar hutan.
"Arghh!!!" Teriak seseorang yang suaranya tak asing ditelinga ku.