Miller masih diam menatap putra kesayangannya, menikmati suasana yang ramah ditemani alunan musik MLTR everything you need.
"Hmm sangat menghibur," senyum Miller.
"Saya minta maaf pada anda dan putra anda!" ucap Adrian.
Miller tersenyum, menatap Adrian.
"Apa yang dilakukan putraku hingga kau menyuruh anjing pelacakmu memukulnya?" senyum Miller.
"Hmm,"
Adrian mengerluarkan handphone miliknya, membuka galery melihatkan perlakuan mesum putranya pada anak kesayangan Adrian.
Miller tertegun,
"Oke!"
Miller berfikir mencari jalan terbaik untuk anak mereka, sesekali menyesap expreso yang sudah terhidang.
Suasana resto yang sangat ramai malam ini, sedikit melegakan Adrian dan Miller. Terdengar suara Dedrick buka suara dihadapan Adrian dan Miller.
"Saya minta maaf Tuan. Pada anda, jujur saya tak kuasa menahan gejolak perasaan saya. Malam ini, saya meminta didepan daddy untuk segera menikahi putri anda," tegas Dedrick menatap Adrian dan Miller secara bergantian.
"What? are you kidding me? kamu tau, usia Stela? berapa usiamu? hingga berani sekali kau meminta putriku!" sarkas Adrian, terkejut mendengar permintaan Dedrick untuk menikahi putrinya.
"Are you crazy Dedrick!" ucap Miller tak kalah terkejutnya.
"Aku serius! aku ingin menikahi Stela Moreno Lim, karena aku tak tahan menahan rasa cinta ku! Aku ingin memilikinya utuh seumur hidupku," jawab Dedrick tegas tanpa ragu.
"Jawab aku berapa usiamu?" tanya Adrian.
"18!" tegas Dedrick.
Adrian tertawa,
"Kau sedang menyulut emosiku!" sinis Adrian.
"Setidaknya aku lebih menghargai putrimu Stela, memintanya pada mu sebagai istri! Bukan menidurinya tanpa status Tuan!" sarkas Dedrick.
"Beraninya kau menyentuh putriku!" geram Adrian.
"Aku mencintainya, aku punya hasrat jika didekatnya. Jika aku mau, aku bisa merampas kehormatannya, tapi aku tidak mau tuan. Aku lebih memilih menikahinya," jelas Dedrick.
"Tapi usianya masih kecil, tidak akan mungkin menikah. Kenapa kau tidak menunggu usianya cukup, aku akan menjaganya untuk mu!" Adrian mulai melunak.
"Betul itu Dedrick. Daddy tidak mau kau terlalu cepat mengambil keputusan," tambah Miller.
"Aku mencintainya, dia mencintai ku, Dad. Come on, kami saling mencintai. Jangan buat kami gila karna menahan rasa," mohon Dedrick.
"Rasa apa maksudmu?" tanya Adrian geram.
"Rasa ingin bersama. Dengan menikah, kami akan selalu bersama, meniti karier bersama. Tanpa ada rasa curiga, dan kalian aman membiarkan kami berduaan. Aku akan menjaganya," jelas Dedrick terdengar sedikit memaksa bagi Adrian.
"Pikirkan lagi boy. Aku berjanji pada mu. Jangan ganggu Stela. Jika kau masih ingin di Los Angeles," tegas Adrian sedikit mengancam.
"Kenapa kalian orang tua punya pemikiran yang berbeda. Apa kalian mau bertanggung jawab jika kami melakukan dosa. Aku yakin Stela tidak akan menolak ku, jika kami benar-benar mau melakukannya," ucap Dedrick membuat Adrian geram.
"Apa kau memandang pernikahan hanya untuk sex?" geram Adrian.
"Aku mencintainya. Aku mencintainya, aku mencintainya Tuan. Aku tidak ingin menunggu lama, karena aku mencintai putrimu pada pandangan pertama. Aku rasa kalian tau apa itu cinta," jelas Dedrick.
"Kenapa kau menciumnya?" tanya Adrian terdengar bodoh.
"Karena aku punya hastrat untuk memilikinya. Aku sudah 18, aku dapat merasakan. Aku ingin menjaganya, membuat dia bahagia! Hidup bersama!" pinta Dedrick lagi.
"Tapi kalian belum pantas! apa kau mengerti Dedrikc?"
Adrian mengepalkan tinjunya karena geram.
"Baik. Jangan salahkan aku, jika kami melakukan lebih. Aku sudah meminta putrimu dihadapanmu!" lantang Dedrick.
BHUUK...
"Adrian!" teriak Miller melihat Dedrick terjatuh dari kursi.
"Daddy!"
Stela melihat kejadian Adrian memukul Dedrick.
Adrian makin kaget, karena Kevin menyusul mereka.
"Dear, kamu nggak apa-apa?"
Stela mendekati Dedrick membantunya untuk berdiri.
Stela menatap tajam Adrian, penuh kemarahan.
"I hate you, dad! I hate you!"
Stela memapah Dedrick meninggalkan orang tuanya.
"Stela! Stela!"
Adrian menahan tangan Stela,
"Don't touch me, dad!" mata indah itu terlihat benci pada Adrian.
"Stela! Stela come on! Please stop Stela!" teriak Adrian tanpa memperdulikan pengunjung lain melihat kejadian mereka.
"Aku tidak akan berhenti. Karena aku mencintai dia!" tegas Stela.
Adrian dan Kevin saling tatap.
"Fuck!" geram Adrian, mengusap frustasi wajahnya.
"Miller apakah itu putramu? Kenapa dia berfikir senekat itu? Maaf kan aku. Aku rasa jika kau diposisiku akan melakukan hal yang sama untuk melindungi keluargamu," jelas Adrian shook.
"Duduklah,"
Miller meminta pelayan restoran untuk memberi kan air mineral.
"Huufh!"
Adrian menghela nafas panjang.
"Hmm apa keluarga mu Muslim?" tanya Adrian menatap Miller.
"Ya keluargaku Muslim!"
Miller tersenyum pada Adrian.
"Apa kau setuju dengan permintaan putramu?" tanya Adrian penasaran.
"Jujur tidak. Dia tidak akan berani melakukan lebih, tapi dia manusia. Punya hasrat. Ya, pria dan wanita akan lebih saling bertahan, karena saling memperjuangkan," jelas Miller.
"Hmmm tapi, ini terlalu cepat. Kami punya harapan pada Stela," ucap Adrian jujur, menerima air mineral dari pelayan.
Adrian meminum habis air mineral digenggamannya.
"Dri, saran gue. Lo kawin gantungin aja mereka. Biar Dedrick juga merasa Stela lebih nyaman dengannya,"
Kevin menatap Adrian.
"Gue nggak nyangka bakal begini Vin. Apa kata Fene, daddy, papi, keluarga yang lain?" tanya Adrian.
"Maka dari itu lo nikahin, tapi di gantung hingga usia mereka cukup. Dari pada begini! Stela ngamuk sama lo. Dedrick sakit di pukulin. Gue rasa, yaa! nggak ada salahnya. Toh kalian satu Iman. Susah cinta anak buta ni, kalau lo kurung Stela, itu nggak fear buat dia. Makin parah nanti, buat lo dan kita semua," nasehat Kevin.
"Ini saran yah Tuan Miller, Adrian," tambah Kevin sambil senyum.
Adrian tak mengerti perasaannya kali ini, didadanya berkecamuk emosi pada Stela. Menghubungi pengawal, agar mengawasi Stela.
Kevin yang mendengar Adrian menghubungi pengawal terkekeh geli.
"Ini bukan kisah Romeo and Juliet, Adrian. Ini kisah Stela dan Dedrick. Kalian saling kenal, sama-sama pengusaha, jadi gue rasa, mengalah sama anak muda," angguk Kevin menatap Adrian dan Miller.
"Maksud lo? Lo membela hubungan mereka?" kesal Adrian.
"Hei hei hei ue bukan membela. Gue, memberi masukan. Ini masalah hati. Stela terlalu cepat mencintai pria, oke dia salah, tapi lo harus tau, dia begitu karena tumbuh di dunia yang berbeda. Saat bertemu Dedrick, mereka saling tertarik. Itu yang membuat hasrat mereka menggebu. Begitu, Lo bayangin aja selama ini dia temenan sama Lusi, Chay-in! Kemana-mana dikawal, itung-itung Dedrick ngawal Stela dengan caranya," jelas Kevin panjang lebar.
"Ck ntarlah. Gue omongin dulu sama Fene," tunduk Adrian.
"Dri, Putra ku Dedrick, agak sedikit keras, tapi dia sangat lembut dan setia sama seperti ku," senyum Miller menatap Adrian.
"Anak muda ini rumit, mereka masih menggunakan ego," jawab Adrian.
***