Chereads / Games: The Story AIZENCLAN / Chapter 3 - Menuju Pertandingan

Chapter 3 - Menuju Pertandingan

Pagi yang cerah dengan sinar mentarinya yang masih hangat, mengiringin komunitas AIZENCLAN siap bertanding dan persiapan yang cukup lama. Dan akhirnya 4 orang sebagai perwakilan mengikuti turnament tingkat Provinsi, dengan harapan tim mereka menjuarai.

Sebelum mereka mengikuti turnament, mereka pun mempersiapkan perlengkapan seperti hanphone gaming, headsets gaming, sarung tangan gaming bertujuan supaya jari mereka tidak basa agar mempermudah dalam bermain games sampai mereka juga mempersiapkan power bank mencegah kalau baterai hanphone mereka kehabisan.

Namun itu tiba-tiba Reya mendadak terlambat untung saja mereka belum pergi ke bandung untuk mengikuti turnament tersebut.

"Kok lama banget sihh kamu Reya? kamu tau ini jadwal kita untuk mengikuti turnament" kesal Ferles

"Ya dehh maaf banget ya, soalnya aku semalam juga lupa charger handphone ku"

"Ya sudah lalu handphone kamu sudah full baterai nya" tanya Ferles

"Ya masih 80% lah, tapi aku sudah mempersiapkan power bank kok supaya cepat full" jawab Reya

"Ya sudah deh kalau gitu"

Bapak sekolah mereka memberikan pengumuman untuk mengikuti turnament tingkat Provinsi segera baris di depan podium ya.

Akhir nya mereka pun berkumpul di depan podium siapa tau ada pengumuman penting buat mereka.

"Selamat pagi anak-anak sekalian" Kepala Sekolah

"Selamat pagi Pak"

"Jadi sedikit informasi, selama kalian di sana baik-baik ya dan juga jaga nama baik sekolah kita dan juga jaga nama baik diri kalian"

"Baik Pak"

"Oh ya Pak, jadi selama kami 3 bulan di sana apakah biaya makan atau biaya transportasi pihak sekolah yang biayain?" tanyak Dayu

"Benar sekali jadi semua pihak sekolah yang biayain semua ketercuali kalau kalian mau jajan di sana pakai uang kalian masing-masing ya" Jawab Kepala Sekolah

"Baik Pak"

"Baik lah sekian informasi yang Bapak sampaikan semoga kalian bisa menang ya"

"Terima kasih Pak, Aamiin Pak"

"Baik lah sebelum kalian pergi ke Bandung sebaiknya kita berdoa menurut kepercayaan masing-masing, berdoa di mulai"

"Aamiin"

"Baik lah anak-anak ku sekalian semoga sukses nanti ya"

"Siap Pak"

Sesudah berdoa akhirnya mereka pun berkumpul di bus untuk pergi ke Bandung untuk meraih kejuaraan.

"Baik apakah 4 orang sudah berkumpul di sini?" tanya Supir

"Sudah Pak"

"Baik lah sekarang kalian masuk ke dalam bus ya"

"Baik Pak"

Beberapa jam kemudian mereka pun sampai di Bandung, namun sebelum mereka sampai di tujuan. Pak supir pun singah sebenar di warung makan dekat kota suapaya 4 orang ini membutuhkan stamina sebelum bertanding nanti.

Akhir nya mereka sampai juga di warung makan dekat kota sebelum melanjutkan perjalanan mereka untuk sampai ketujuan.

"Ayok anak-anak kita silahkan turun ya, untuk makan dan sekaligus menambah stamina kalian sebelum bertanding nanti" Sahut Pak supir

"Baik Pak, oh ya Bapak gak makan bareng kami?" tanyak Dayu

"Bapak sudah makan kok Nak, sebelum menjemput kalian" Sahut Pak supir

"Baik Pak, atau Bapak gak ngopi dulu nih?" tanyak Dayu

"Hehehe….kalau itu boleh lah"

"Hahahahaha….ketawak Dayu serta ketiga teman nya.

Mereka pun turun dari bus dan segera pesan makanan dan minuman.

"Mbak, saya pesan makan dan minuman nya ya"Sahut Mereka

"Mau pesan apa aja nih Mas-Mas nya?"

"Kalau saya pesan nasi pakai ayam goreng dan minuman nya teh manis panas"Sahut Dayu

"Kalau saya pesan nasi pakai hati ayam dan minuman nya kopi susu"Sahut Ferles

"Kalau saya pesan nasi pakai ayam gule dan minuman nya teh manis panas"Sahut Reya

"Kalau saya pesan nasi pakai ikan sambel dan minuman nya kuku bima" Sahut Mukhlis"

"Kalau saya minuman nya kopi hitam aja Mba"Sahut Pak supir

"Baik lah Mas segera kami siapkan, mohon di tunggu ya"

"Baik Mbak"

Setelah beberapa menit kemudian akhir nya pesan mereka pun datang. Dan segera menyantap dengan lahap

"Ini ya Mas, pesan kalian. Selamat menikmati"Sahut Mbak

"Terima kasih Mbak"

"Oke Mas, kalau gitu saya tinggal dulu ya, kalau ada yang kurang makanan nya segera panggil saya ya"

"Oke Mas"

Setelah selesai makan mereka pun santai sejenak sebelum melanjutkan perjalanan mereka untuk sampai ke tujuan.

"Gimana kalau kita latihan sebentar dulu sebelum kita melanjutkan perjalan"Sahut Ferles

"Nahhhh…setuju Fer" jawab Dayu, Reya, Mukhlis

"Ya sudah kalau gitu masuk loby gih, biar gak kelamaan kita sampai"

"Oke Fer"

Mereka pun bermain sejenak untuk mempersiapkan lebih mateng lagi, namun sang supir menikmati alam yang segar dan sejuk.

Tiba-tiba kepala sekolah menelepon sang supir untuk memastikan apakah sudah sampai ke tujuan atau belum sampai tujuan.

"Hallo Pak supir"

"Hallo Pak"

"Apakah mereka sudah sampai ke tujuan apa belum ya?" tanyak kepala sekolah

"Belum Pak, soalnya kami lagi istirahat sejenak dan makan siang dulu supaya mereka ada stanima"Sahut Pak supir

"Baik lah Pak, kalau gitu Bapak jangan sampai telat ke lokasi ya. Takut nya mereka telat lagi"

"Baik, Pak"

Akhir nya percakapan antar sang supir dengan kepala sekolah pun selesai. Namun Ferles serta teman-teman nya pun belum selesai latihan.

"Ayok anak-anak segera balek ke bus ya, soalnya kepala sekolah kalian sudah telepon Bapak tadi"

"Pak kami belum siap nih latihan" jawab Dayu dengan nada keras

"Ya sudah kalau gitu kalian pergi sendiri ke sana tanpa bantuan saya lagi"

"Hmmm…kamu jangan gitu dong Dayu, kasihan kan Bapak itu"

"Ya deh Fer, jadi gimana nih?" tanyak Dayu

"Ya sudah kamu minta maaf lah sama Bapak itu, Bapak itu sudah mau menolong kita"

"Oke lah aku segera minta maaf sama Bapak itu" jawab Dayu

"Pak, saya minta maaf ya atas kejadian tadi"

"Ya sudah Bapak maafin, tapi jangan di ulangin lagi ya Nak Dayu"

"Makasih banyak ya Pak, sudah maafin saya"

"Ya Nak sama-sama"

Sebelum mereka lanjut perjalanan. Sang supir pun membayar makanan dan minuman yang apa mereka pesan.

"Berapa total semua nya Mba" tanyak Sang supir

"Sekitar 200 ribu Mas" jawab Mba

"Ini Mbak uangnya dan kembalian nya ambil aja ya"

"Terima kasih banyak Mas"

"Sama-sama Mbak

"Sampai ketemu lain waktu ya Mbak"

"Oke Mas, hati-hati ya buat kalian semoga sampai ketujuan dengan selamat"

"Aamiin, makasih ya Mba"

"Kalau gitu kami pamit dulu ya Mbak"

"Oke Mas"

***

Ingin rasa nya Wahyu menghajar anak baru yang sombong itu. Namun mengingat saran Melvi agar dia tidak usah meladeni Budi yang memang ingin cari ribut, Budi pun berusaha menahan diri dan sabar. Bahkan kemudian Wahyu membuang muka, agar tidak terus beradu pandang dengan Budi.

Budi pun kian melebarkan senyum, merasa kalau dirinya telah menang dan berhasil mengejek dan merendahkan Wahyu.

"Budi...."

"Eh, ya, Bu?"

"Kenapa diam?"

"Oh, eh, tidak..."jawab Budi agak gugup.

Lalu dengan sedikit bergaya, yang bagi Wahyu terasa memuakkan, Budi pun berkata, "Seperti yang tadi sudah saya beritahukan, nama saya Budi Sihombing tapi biasa dipanggil Budi Ayahku adalah pewirausaha di daerah Bandung. sebelum sekolah di SMA Negeri 1 Medan ini, aku sekolah di jogja. dan karena kedua orang tuaku berasal dari joja, akhirnya kedua orang tuaku pindah kemari, juga karena tugas. Sebab papiku terpilih sebagai camat di sini. sewaktu di SMA Negeri 1 jojga, aku sering menjuarai berbagai lomba. Diantaranya juara gamers se indonesia, juara olimpiade nasional, dan masih banyak lainnya...."