Waktu yang di tunggu Sania akhirnya tiba. Pagi inin semua anggota keluarga berkumpul si meja makan untuk sarapan.Tak terkecuali Resty, namun rasa canggung masih tampak jelas di wajah manis nya. Di meja makan inilah Sania berencana membalas perbuatan Resty dan melampiaskan sebagian amarahnya kepada sang ipar. Menurutnya ini adalah moment yang tepat untuk membalas hinaan sang ipar kepadanya.
"Pagi semua," sapa Sania.
"Pagi San, gimana semalam tidurnya nyenyak?" tanya Mama mertua.
"Nyenyak dong Mah. Sania kalau lihat Mama sehat itu mau ngapain aja tenang, termasuk tidur pun nyenyak. Nggak seperti waktu di Paris kemarin, saat dengar Mama kambuh. Sania itu nggak doyan makan, mau ngapa-ngapain bingung. Akhirnya Sania putuskan untuk pulang, Sania khawatir banget sama Mama," ucap Sania panjang lebar sekaligus menyindir Resty.
"Segitunya kamu khawatir sama Mama," puji Mama mertuanya.