Keadaan di rumah sakit masih terlihat genting, kepanikan dan kebingungan terlihat dari wajah Nyonya Rahardjo dan keluarga nya.
Tak lama setelah ia mendapatkan kontak Ibu Sari dari Nara, Nyonya Raharjo segera menghubungi wanita tua itu.
Beberapa kali Nyonya Rahardjo menghubungi wanita itu namun tidak ada respon.
Nyonya Raharjo pun kembali terlihat gugup dan gusar.
Farhan yang mengetahui sang Ibu sedang bingung pun, menegurnya.
"Mah, Mamah kenapa? Teleponnya nggak diangkat?" tanya Farhan.
"Iya, Han. Dia nggak angkat telponnya. Mungkin dia sedang ada di ladang kali ya, mereka akan sehari-hari bekerja di ladang," ucap Nyonya Rahardjo.
"Mungkin saja, Mah. Oh iya, sebentar Han. Mama mau ngasih tahu Sania."
Farhan mencoba menahan ibu kandungnya itu.
"Mah, apa nggak sebaiknya nanti aja lihat tuh keadaan Kak Sania masih sedikit lemah." Farhan menarik lengan sang Ibu.