Masih di Kota Surabaya, tepatnya dikontrakkan Johan, ketakutan masih membayangi ketiga anak buah Farhan itu.
Mereka takut Bos besarnya itu akan murka kepada mereka.
Kesedihan dan kebingungan terlihat di wajah mereka.
Dona yang mengetahui hal tersebut pun menegurnya.
"Pak Johan, Pak Johan kenapa kok mukanya pucet gitu?"
"Nggak apa-apa, Mbak," ucap Johan.
"Pak Johan, jujur saja. Bapak kenapa?" tanya Dona lagi.
"Saya takut Mbak. Saya takut dipecat sama Pak Farhan," ucap Johan.
Dona pun terdiam seraya memandang Reyhan.
"Johan, tenang aja kamu nggak bakal dipecat sama Farhan. Kamu kan tangan kanannya dia. Kami udah lama kerja sama dia, kalau mecat ki pasti dia juga mikirlah dia kali. Cari karyawan baru nggak gampang dapat karyawan yang loyal sama bosnya. Paling juga kamu kena omel doang," kata Reyhan.
Dony dan Ruza pun masih tertunduk di belakang Johan.