Derai angin berhembus lembut membuai relung kalbu. Butiran embun masih terlihat berjejer diatas dedaunan, aromanya pun masih tercium segar dan menenangkan.
Gulungan awan tampak mulai membiru, di iringi dengan kemunculan mentari yang tampak sedikit sendu.
Sinar lembut khas pagi, terpancar ramah hingga ke Sanubari.
Pagi ini Dona tampak masih tertidur pulas, guratan lelah masih terlihat jelas menyelimuti wajah ayunya.
Dering ponselnya tak mampu menyentuh gendang telinga nya.
Rupanya semalam pesawat yang ditumpanginya delay, sehingga membuat nya harus menunggu lebih lama di ruang tunggu penumpang. Hal tersebut tentu membuat nya sampai ke Surabaya lebih lama.
Panggilan telepon dari Nyonya Mety pun terabaikan olehnya.
Akhirnya ibu kandung nya itu memutuskan untuk menghubungi sang adik yang bernama Lena, yang tinggal serumah bersama Dona selama putrinya itu menetap di kota Pahlawan tersebut.