Waktu terus berjalan, tak terasa jarum pendek menghentikan jalannya di angka sembilan.
Malam terus bergulir, petang mulai menguasai hari.
Setelah Yana meninggalkan nya di depan rumah, Sania mempercepat langkahnya untuk memasuki rumah.
Seperti biasa, rutinitas keluarga suami nya setiap selesai makan malam adalah berkumpul diruang tengah. Ketika ia melewati ruangan tersebut, sang suami pun menegurnya.
"Dek, kamu kok nggak bilang kalau pulang. Kan, bisa aku jemput."
"Nggak apa-apa Mas, tadi aku diantar sama teman aku kok sampai depan. Sania kekamar dulu ya, mau ganti baju dulu," kata Sania.
"Iya San, nanti gabung sama kita ya," pinta Mama mertuanya.
"Iya Mah," ucap Sania.
Ia pun berjalan sembari memainkan mata kearah mama mertuanya. Seolah memberi kode kepada mama mertuanya. Ibu dari sang suami pun memahami maksud dari menantunya itu.
"Mama ke kamar Sania sebentar ya, ada yang mau mama sampaikan," ucapnya.
"Nanti juga Sania kesini Mah," ucap Sang suami.