Pagi di rumah Yana tak jauh berbeda dengan suasana pagi dirumah Farhan. Kegelisahan dan kecemasan tampak di kedua rumah itu.
Resty risau karena sang suami sudah mengetahui borok yang ia balut rapat-rapat, sementara Farhan risau karena takut wanita yang ia cintai akan di lukai oleh Resty.
"Kamu kenapa Han? Kok jadi melamun?" tanya Sania.
"Nggak apa-apa Kak," jawab Farhan.
"Nggak apa-apa, atau kenapa-kenapa?" ledek Sania.
"Entahlah Kak, aku bingung mau cari Noval kemana. Disisi lain aku bingung, aku takut Resty ngapa-ngapain Dona. Kakak dengar sendiri kan, Resty lihat Dona penuh kesinisan," ucap Farhan.
"Gimana kalau kita cari Noval ke sekolah nya aja Han. Soal Dona sebenarnya aku juga cemas sih, tapi sementara ini kita positif thinking dulu aja. Kita selesaikan maslah satu per satu," saran Sania.
"Ya udah Kak ayo kita cari Noval ke sekolahnya. Kak, aku pengen banget ketemu sama Dona. Kira-kira hari ini dia sibuk apa nggak ya?" ucap Farhan.