Senja perlahan datang menggiring terangnya awan di sore ini. Gelap pun mulai menghampiri, pertanda sang Malam akan merajai bumi.
Kecemasan tampak kembali terjadi di kediaman mewah Keluarga Rahardjo. Namun kali ini bukan Nyonya besar yang di landa kecemasan, melainkan sang menantu kesayangan.
"Mah Resty kok belum pulang ya, apa jangan-jangan dia kabur sama Noval. Seperti kita harus segera ngasih tahu Farhan deh soal ini," ucap Sania.
"Ya udah San telepon aja," ucap mertuanya yang sudah terlihat tenang.
"Oke Mah, Sania coba telepon Farhan dulu ya," ucap Sania.
"Iya San kok sekarang jadi kamu yang gugup gitu sih. Mama udah rileks lho ini," ucap Mama mertuanya.
"Sania gugup karena bingung, misal kalau Papa nanya Resty dimana? Kenapa nggak ada disini? Apa bertengkar sama kamu San? Biasanya kan Papa tanya gitu, aku nggak mau Papa salah paham sama aku Mah," ucap Sania.
"Bilang aja nggak tahu San," ucap mertuanya santai.