Resty semakin tak kuasa menahan kesedihannya, amarahnya pun beradu menjadi satu. Dengan mata sembab, ia mendatangi rumah sahabatnya.
Tampak Yana sudah menanti kedatangannya di teras rumahnya. Pemilik rumah mewah itu pun segera membukakan pintu pagar kalau melihat mobil Resty datang.
Rasa penasaran muncul dari dalam benaknya saat melihat ke arah mata ibunda Noval itu.
"Kamu kenapa Res? Kamu habis nangis lagi ya? Ada apa lagi sih?" tanya Yana.
Resty tak kuasa menahan sesak didadanya, dengan hati yang lemah ia memeluk sahabatnya itu.
"Aku tidak tahu lagi harus berbicara dari mana Yan, aku bingung dan hatiku hancur. Perasaanku kacau, rasanya semua yang kita lakukan selama ini sia-sia," ucap Resty menangis tersedu-sedu.
"Sia-sia bagaimanan Res, kamu yang tenang. Ayo masuk, kita minum dulu jangan nangis diluar malu kalau ada yang lihat," ucap Yana.
"Iya Yan," sahutnya.
Keduanya segera memasuki rumah dan duduk di ruang tamu.
