Kerisauan dan kegundahan masih membayangi diri Resty. Kedatangan sang suami tak seutuhnya membuat nya bahagia, ia malah terlihat semakin bingung mencari cara untuk menutupi kebohongannya. Keinginan Farhan yang memintanya untuk USG semakin membuat Resty bingung.
Malam ini semua anggota keluarga berkumpul di ruang tengah seperti biasa, hingga jam istirahat telah tiba. Kini saatnya Farhan dan keluarga yang lain merebahkan badan di kamar masing-masing.
"Res, besok kita ke dokter jam berapa?" tanya Farhan.
"Agak siangan aja ya Mas, aku konfirmasi dulu sama dokternya," ucap Resty.
"Iya Res, aku istirahat dulu ya," ucap Farhan.
"Iya Mas," ucap Resty.
Wajah lelah tampak terlihat di wajah sang suami, dan wajah bingung tampak di wajah Resty.
"Aduh, aku harus bagaimana? Apa aku telpon Yana minta bantuan dia buat cari dokter," ucap Resty dalam hati.
Ia segera meraih handphone di meja, sembari melihat ke arah suaminya untuk memastikan sang suami benar-benar tertidur pulas.