Chereads / Sang Dewa Kemarahan / Chapter 4 - part 39

Chapter 4 - part 39

"Kuat sekali, dia menghantamkan kepala ular besar ini dengan tubuhnya yang kecil dan mampu menahan serangan dari mereka" Guman volgatto.

Volgatto segera pergi menuju slojaer.

"Jangan sebut nama itu(moruela) dengan mulut busuk kalian!" Geram slojaer.

Terdapat sebuah bola yang mengambang menuju dengan cepat ke arah Slojaer, dan itu adalah milik Aruna yang tadinya merupakan lubang hitam yang menyedot apa saja di sampingnya sekarang sudah menjadi udara padat yang bercampur api dan menyebarkan hawa yang amat sangat panas.

Cepat hingga membuat slojaer tak bisa menghindar.

"Seharusnya kaulah yang tidak pantas mendengar nama itu bodoh!" Ledek Aruna menyeringai.

Hawa panas dari bolanya menyerebak keluar mengenai slojaer, bahkan menembus perisai dari slojaer, untung saja perisai slojaer sangat kuat hingga efek panas itu hanya meninggalkan luka bakar dari setengah wajah hingga ke tangan sebelah kanan slojaer yang mencoba menahan tadi.

Disisi lain retha dan radehs yang terus menjauh juga melihat kejadian itu.

Retha tersenyum licik.

"Jika di pasukan malaikat mempunyai tempat yang bernama pohon gunung berkah yang menghasilkan banyak bibit-bibit hebat, tapi kita juga sama, sebagai iblis kita mempunyai dunia bawah yang menghasilkan bibit hebat nan kejam" Ujar Retha.

Melihat tubuhnya sendiri yang sudah tak sanggup lagi untuk bere generasi membuat slojaer tak akan pernah menyerah. Tiba-tiba saja volgatto sudah berada di sampingnya, tapi tak hanya itu seluruh pasukan malaikat yang tersisa dan juga para shakatak

320 shakatak dan 145 juta pasukan malaikat serta 4000 Sekutu malaikat yang selamat, dan 700 benda benda besar yang tersisa.

"Kami menyerahkan semuanya padamu" Ujar mereka semua serentak.

"Terima kasih, ikutilah sesuai bimbinganku, mari kita serang mereka semua bersama-sama" Ujar slojaer, walau dirinya sudah mencapai batas karena mengeluarkan banyak tenaga maksimal saat melawan Retha, tapi dirinya tetap tak menyerah.

"Kau benar (Aruna) dia bukan moruela, lihat, moruela tidak akan pernah bertarung bersama membawa prajuritnya kedalam kematian" Ujar cavien yang sudah habis menghempaskan semua pasukan malaikat yang tadi di serangnya, sekarang dia sudah bersiap-siap untuk menyerang slojaer dan pasukan yang tersisa.

Cavien dan lovaza maju, begitu pula dengan slojaer dan pasukan yang tersisa.

"Raaagghhrrrrrr" Teriak pasukan malaikat.

"Kau benar, aku bukanlah moruela yang sering bertarung sendirian melawan ribuan musuh, sangat berbeda denganku yang bertarung membawa pasukan yang bersedia mati untukku, karena aku lebih mengutamakan kerja sama" Guman slojaer.

Slojaer melesat dengan kencang lebih kencang dari pasukan malaikat yang di depannya, dan memegang kepala lovaza lalu mendorongnya.

"SERANG BAGIAN BAWAHNYA YANG BERGARIS!" Teriak slojaer.

Pasukan malaikat melihat corak-corak di sisi kulit lovaza, mereka menyerang dengan berbagai senjata yang mereka miliki, bahkan ada yang menciptakan pedang yang panjang sampai menyamai ukuran lebar tubuh lovaza.

Lovaza berteriak kesakitan, lalu slojaer melemparkan lovaza jauh hingga ekornya juga turut mengikuti tubuh lovaza yang terlempar jauh (5 kali bolak balik matahari sampai pluto)

Dari depan slojaer tampaklah sebuah kepalan tangan dari cavien yang hendak menghantamnya.

"Shakatak" Ujar slojaer.

"Kami siap!" Ujar para shakatak yang besar, dengan cepat mereka mengabungkan diri mereka menjadi satu kesatuan, hingga 15 shakatak berukuran satu cavien. Dan mereka di namai para Ruth

Dan dari arah belakang slojaer juga kepalan tangan Ruth yang saling beradu dengan cavien.

"Duaaaaaaaakkkk" Kedua pukulan yang saling beradu juga saling menghempaskan satu sama lainnya. Bahkan pasukan yang tersisa juga tak sanggup menahan udara yang menghempaskan mereka

"Mereka sama kuat?" Tanya Aruna heran.

Tapi disisi lain orang-orang yang terhempas itu, slojaer berjalan dengan santainya, seolah tidak terjadi apa-apa.

"Hebat, jadi inilah kekuatan seorang tetua yang selamat dari 800 triliun tahun lalu" Guman volgatto.

"Sekarang giliranku" Ujar vous.

Disisi lain, cavien dan Ruth saling beradu tinju.

"Sial dia yang paling merepotkan menurutku (vous) dan dia telah membunuh banyak dari kita tanpa melakukan apa-apa!" Ujar pasukan malaikat.

Jangan baca tulisan-tulisan terkutuk dari tubuhnya, dan jangan lihat mata yang ada di berbagai tubuhnya, dia memang bisa bertarung, tapi aku yakin kalian juga bisa bertarung tanpa memandang lawan kalian sendiri" Ujar slojaer.

"Bahkan dia tahu tentang diriku, tapi bukan itu saja, JALANG" Ujar vous marah.

"Benar bukan itu saja, semua orang yang bisa kau lihat akan berubah menjadi batu dan hancur, karena itu aku juga telah menyiapkan semuanya" Ujar slojaer mengadah tangannya ke atas, sebuah baris berbentuk persegi memposisikan vous di dalam persegi itu, lalu muncullah sebuah dinding berbentuk cahaya.

"Brengsek bahkan kau tahu tentang itu juga" Geram vous.

"Prajurit yang memiliki daya serang yang besar lakukan serangan terhadapnya(vous)" Titah slojaer.

54 juta orang pun berdatangan, melancarkan 200 ribu serangan, berupa tembakan, tebasan, dan sebagainya, melukai tubuh vous

"Bagus, sekarang giliranku" Ujar slojaer, dia melakukan posisi kuda-kuda.

"Datanglah padaku wahai senjata suci yang berasal dari tanah subur gunung berkah" Setelah merapalkan mantra tersebut, terciptalah sebuah benda seperti sebuah permata indah yang menghasilkan cahaya di kegelapan jagat raya.

Sinarnya yang kecil dapat di liat dimana saja.

Lalu terus membesar, dan menjadi besar, terus besar membesar hingga seukuran dada dari vous yang besar.

Slojaer berputar menambah daya lemparnya, dengan sekuat tenaga yang dia miliki, berlian tajam itu melesat membelah angkasa.

"Tamatlah riwayatmu wahai salah satu dari empat penguasa dunia bawah" Ujar slojaer.

Benda itu menembus dada vous, dan juga mengarah tepat ke arah Aruna.

Dengan segera Aruna menciptakan sebuah tameng dari kulit kulit yang keras yang berasal dari mahluk dunia bawah yang di bunuhnya.

Alhasil hanya setengah dari berlian tersebut yang bisa menembus perisai terkuat yang dimiliki oleh Aruna.

Walau tidak melukai Aruna, tapi serangan itu membuat Aruna mehindar dari posisi yang seharusnya, membuktikan bahwa serangan dari slojaer telah membuat Aruna goyah.

Retha pun terkejut akan kemampuan yang dimiliki oleh Slojaer, memang benar jika di hadapannya, slojaer bukanlah apa-apa, tapi bila slojaer berada di depan semua mahluk yang ada di jagat raya kecuali para dewa dan juga sepuluh malaikat terkuat, perbandingannya sama seperti sangat manusia terkuat dengan para dewa iblis.

Tapi slojaer berlutut, lemparan nya barusan benar-benar melewati batasnya.

Disisi lain cavien menendang perut Ruth hingga terhempas dan segera mundur menunju Aruna, di belakang mereka terdapat sosok lovaza yang baru saja sampai setelah di lemparkan oleh Slojaer.

Berlian yang merupakan senjata slojaer pun kembali ke pemiliknya.

Para pasukan malaikat terkejut-kejut melihat berapa besarnya benda tersebut.

Pasukan yang tersisa segera mendekat ke slojaer kebanyakan perihal kondisinya.

"Bantuan tambahan akan datang jadi istirahat saja, kami akan memindahkanmu melalui ruang teleprotasi, walau hanya sesaat kau telah memberikan banyak pencerahan kepada kami mengenai lawan kita saat ini" Ujar salah satu malaikat.

"Ya benar, terutama mengenai si ular besar tersebut, tubuhnya amat keras bahkan sampai kami frutasi harus menyerang di bagian mana, tapi ternyata bagian corak itulah yang merupakan sisi lemahnya"

"Itu bukanlah corak biasa, melainkan itu adalah bekas luka, dahulu dia adalah bahtera yang di pakai untuk di tunggangi oleh miliyaran pasukan iblis yang ada, seperti kendaraan bertameng, tidak ada yang bisa melukainya lalu dengan gagah beraninya dia menyerang salah satu dari sepuluh malaikat terkuat, sang keteguhan, hanya satu tebasan, tapi menciptakan ribuan luka, dan bahkan mendekatkan dirinya kepada ambang kematian, dia tidak berevolusi tapi semakin melemah, bukankah aku benar lovaza" Ujar slojaer dengan mata yang sudah tertutup sebelah tanda dimana kesadarannya sudah mulai memudar