Natan membangunkan kakaknya yang masih tertidur nyenyak. Sebenarnya kasihan juga melihat Raya yang tampak sangat pulas tertidur. Sepertinya wanita itu sangat lelah. Tapi mau bagaimana lagi, Natan harus bersiap juga berangkat ke sekolah dan pasti sang kakak juga harus menggantikan ibunya menjaga Pak Ali di rumah sakit.
"KaK Raya, bangun! Sudah pagi ini. Kakak nggak bersiap ke rumah sakit," serunya sambil mengguncang tubuh Raya.
Raya terbuka sesaat sebelum tertutup lagi akibat timpaan sinar matahari. "Iya, aku sudah bangun. Ya ampun, lupa belum masak buat sarapan kamu."
"Ah, tak usah repot, Kak. Nanti aku akan membelinya di warung depan sekolah."
Raya mengernyit. "Loh, kok sudah sekolah. Bukannya ini masih libur, ya? Hayo, jangan-jangan ini Cuma alasan kamu saja agar bebas main."
"Eh, jangan sembarangan menuduh dong, Kak. Aku itu mendapatkan pelajaran tambahan dari guru, karena sebentar lagi sekolah kami ikut bertanding juga di olimpiade matematika."