Claytone menikmati makanan buatan ibunya untuk menyambut sang anak kesayangan, Devan. Entahlah jam berapa adiknya pulang semalam. Sungguh Clay tak peduli lagi padanya. Tapi jika menyangkut tentang Raya, Clay benar-benar tak rela jika Devan bisa memiliki cinta mantan kekasihnya itu.
"Selamat pagi, Ma, Pa," sapa Devan mencium pipi Mama Wina. Bocah itu memang tak pernah menyapa kakaknya sendiri.
Mama Wina tersenyum bahagia. "Ah, aku sudah kangen denganmu, Nak. Kenapa lama sekali liburan di Bali. Hampir seminggu lebih loh. Bagaimana kabar Aji?" Ketika wanita itu menyebut nama Aji, Tuan Sanjaya seketika meliriknya sinis seolah memendam masalah dengan Aji.
"Aji baik-baik saja, Ma. Sekarang dia tak tinggal di rumah sendirian, sudah ada Made yang menemaninya. Oya, Aji kirim salam buat Mama, Papa dan Kakak." Devan meletakkan kotak berwarna biru di atas meja.