"rigla...rigla...bangun....."terdengar suara ibu yang berusaha membangunkan ku dari tidur ku
"rigla....bangun rigla....."aku terbangun akibat suara ibu yang berusaha menggoncangkan kaki ku untuk membangunkan ku.
aku membuka mata ku dengan perlahan tetapi masih belum tersadar sepenuh nya
dari tidur lelap ku,ibu kemudian berdiri dan membuka jendela kamar ku.
Cahaya matahari mulai memasuki ruangan ku,aku yang sudah mulai tersadar
sepenuh nya ,mulai bangun dari tempat tidur ku dan mengucek mata ku.
"cepat mandi,ibu sudah siapkan sarapan di meja"kata ibu sambil memberikan ku handuk.
"mm"aku hanya bisa berkata ya dengan mulut tertutup di karenakan tubuhku masih amat sangat lemas dari efek baru bangun tidur ku.
Badan ku terasa sangat segar setelah mandi dengan air dingin,aku berjalan kearah meja makan sambil memakai baju ku dan duduk di atas kursi.
Tercium betapa wangi nya aroma masakan ibu di atas piring membuat air liur ku keluar dari mulutku
"slurppppp"aku berusaha membuat air liur ku Kembali kedalam mulut ku.
"enak nya aroma nya mak"kataku sambil melihat kearah ibu yang sedang mencuci piring bekas makan Iva adik ku.
Ibu tersenyum mendengar pujian ku dan aku langsung mengambil sendok kayu di samping piring makan ku dan menyantap makanan ku sampai habis,makanan ibu memang sungguh sangat enak,memasuk kan sesendok saja membuat mulut ku tak kuasa menahan air liur.
"hah...hah....."aku terengah engah karena kesulitan bernafas,masakan ibu benar benar enak sampai buat aku nggk sempat ambil dan buang nafas Ketika makan.
"ini piring ku bu" ibu mengambil piring bekas makan ku dan mulai mencuci nya.
"rigla.....!!"terdengar suara teriakan dari luar rumah memanggil nama ku
"tuh ayah sudah manggi**l"kata ibu sambil melihat kearah ku dengan piring bekas aku makan yang sudah bersih dia cuci di tangan nya.
Ayah yang sedang berada di belakang rumah berteriak memanggil ku berkali-kali.
Brakkk-terdengar suara yang keras bantingan pintu.
"iya yah."kata rigla dengan penuh semangat dengan senyuman setelah membanting pintu dengan keras
Ayah yang melihatku dengan ekspresi kaget nya dengan kapak yang terjatuh dari tangannya mulai memarahi ku.
"kamu mau buat rumah kita rusak kah!?,baikin itu tuh mahal banget tau!!"teriak ayah memarahi ku sambil menunjuk kearah tembok yang retak akibat pintu yang terbetur ke tembok setelah ku dorong dengan keras.
"maaf yah"ujarku sambil tersenyum lebar.
Tak aku sangka Ketika aku melihat ke bawah ada sangat banyak kayu yang
sudah ayah potong bergeletak di tanah,saking banyak nya aku saja sampai
sulit melangkah.
"woahhhhh,banyak banget...."kata ku dengan semangat melihat betapa banyak nya kayu bakar yang telah ayah potong dalam waktu singkat,tidak biasa nya ayah memotong banyak kayu bakar di pagi hari.
Tetapi setelah aku pikir – pikir kenapa ayah mencoba memotong kayu bakar sebanyak ini?,tidak biasa nya ayah meotong banyak
"sudah.bantu ayah kumpulin kayu bakar nya,itu di sana ada keranjang,kamu pelan – pelan bawa terus kamu susun di gudang"ujar ayah ku sambil mengayunkan kapak nya kebawah dan membelah kayu dengan sekali ayunan.
"hup"aku tau keranjang rotan itu seringan bulu tapi entah mengapa enak aja kalo
berlagak ngangkat barang ringan seperti barang yang berat,cukup.sudah
main-main nya saat nya serius mengumpulkan kayu bakar ke keranjang.
aku menaruh banyak kayu bakar ke kereanjang dan pelan pelan melangkah
sambil mengangkat keranjang yang penuh kayu bakar ke dalam Gudang,Gudang ini berguna untuk menjaga kayu bakar agar tetap kering dan tidak lembab sehingga akan sangat mudah di bakar dengan percikan api di perapian atau di tungku kompor api.
"ughr"keluar suara dari mulut ku Ketika berusaha menurunkan keranjang rotan yang di penuhi oleh kayu bakar.
"hmmm,setelah ku liat-liat kita masih punya banyak kayu bakar di Gudang,kok ayah motong kayu bakar yang banyak banget"ujar ku saat mengambil satu kayu bakar di dalam keranjang rotan ku dan hendak menaruh nya di rak kayu bakar.
Setelah menyusun semua kayu bakar yang aku taruh di dalam keranjang rotan aku
langsung lari dengan cepat Kembali ketempat ayah tetapi ayah sedang tidak memotong kayu bakar,dia sedang mengraut kayu sampai berbentuk melengkung.
Ibu membuka pintu belakang rumah dengan sebuah kotak dengan ukiran di tangannya.
Aku melihat ke ibu dan kemudian ibu meliat kearah ku,wajah ibu tiba-tiba berubah kaget dan menyembunyikan kotak nya ke belakang tubuh nya,kemudian ibu Kembali berjalan maju dengan wajah tersenyum seperti
tidak terjadi apa-apa.
"ayah...."ucap ibu dengan nada yang keras tapi lembut.
Ayah menoleh kearah ibu,sesaat ayah menoleh kearah ibu,ibu langsung menggeser wajah nya ke kiri dengan cepat dan Kembali ketengah,melihat itu ayah langsung memutar wajah nya ke belakang dari arah kanan dan
melihat ke arah ku.
______________________________________________________________________________
Tissmi
Saya ucapkan terimakasih sebesar besar nya kepada kalian yang telah menunjuk
kan dan ketertarikan untuk membaca cerita Penguasa Benua Chapter I.
Jika menurut kalian cerita saya menarik dan memiliki banyak potensi di dalam
nya,saya mohon untuk kepada kalian untuk mempertimbangkan dalam
memberikan vote dan membagikan cerita saya kepada kenalan terdekat
kalian.
Penguasa Benua Chapter II akan Rilis pada 3/7/2022 (saya akan mempertimbangkan
mempublish chapter berikut nya lebih awal jika saya mendapatkan respon
baik dan positif yang banyak dari para pembaca).
Tissmi.
Terimakasih