Prosesi peradilan tidak langsung dimulai meskipun sudah dibuka oleh Salur Bey.
Salur Bey mengambil sedikit waktunya untuk memastikan kesiapan dirinya sendiri. Dia membutuhkannya.
Sejenak Salur Bey memandang ke arah kedua belah pihak yang berselisih di sana. Secara bergantian, satu per satu dari wajah mereka memenuhi pandangannya. Sepasang netranya menelusuri garis wajah mereka dan berakhir dengan dia yang menghela nafasnya kemudian.
Salur Bey bersikap seolah dengan mengehela nafas maka kemasygulannya akan menghilang. Padahal yang terjadi tidaklah demikian.
Semuanya terasa masih sama memberatkan hati baginya. Lebih-lebih, prosesi peradilan ini baru permulaannya saja. Seiring dengan berjalannya peradilan, dia dapat merasakan bila akan semakin bertambah pulalah beban hatinya. Terlebih nanti di akhir, di saat dirinya harus menghadapi respon orang-orang itu. Maksudnya, pihak yang terbukti bersalah. Tidak semua orang bisa menerima kebenaran, kan?