Kedua prajurit Salur Bey membawa sang utusan istana melewati sebuah koridor panjang. Setiap dari mereka memegangi bahu dan juga lengan Salim dengan erat. Mereka hanya dua orang prajurit. Tidak ada pilihan lain bagi mereka selain mematuhi perintah yang diberikan kepada mereka. Sekalipun ada ketakutan dalam benak mereka sebab orang yang mereka bawa adalah seorang utusan sultan tetapi mereka tetap harus melakukan tugas mereka dengan baik. Mereka tidak bisa dipersalahkan.
Salim mencoba untuk mengerti akan hal tersebut demi membuat perasaannya jadi sedikit lebih membaik. Saat ini, tanpa perlawanan dia ikut saja ke mana para prajurit tersebut membawanya. Dia juga tidak berusaha untuk melepaskan diri sekalipun situasi di sana lebih sepi dibandingkan dengan di luar yang penuh dengan prajurit. Namun siapapun yang melihatnya sekarang, akan mendapati wajahnya yang muram meskipun itu sama sekali tidak mengurangi ketampanan dari wajah ningratnya.