Melihat Behram dan juga pengawal istana bukannya segera menyerah akan kondisi mereka namun malah bertahan seperti itu tak ayal membuat Esen Bey menjadi geram dengan sendirinya. Dia tidak ingin menyaksikan orang-orang itu melakukan perlawanan. Bukan karena Esen Bey takut bila pasukannya yang jumlahnya lebih banyak akan kalah dengan pasukan Behram -- yang seperti itu sudah mungkin tidak akan terjadi dan dia jelas tidak akan mengizinkannya untuk terjadi! Tetapi bila para utusan istana langsung menyerah, Esen Bey menganggap hal tersebut sebagai suatu bentuk ketakutan mereka terhadap dirinya dan bila hal itu terjadi maka akan memberikan kebanggaan tersendiri kepada dirinya.