Dari balik dinding ruang tamu Behram mendengarkan semua pembicaraan yang terjadi di sana di antara Pangeran Salim dengan Esen Bey. Bukan dia bertindak lancang dengan menguping. Namun sebelum memasuki ruang tamu sang pangeran sendirilah yang menyuruh Behram untuk mendengarkan apa yang akan mereka bicarakan dari sana.
Begitulah Salim sangat mempercayai agha-nya sehingga detail dari pertemuan yang bersifat pribadi itupun dia ingin Behram untuk turut mendengarkannya dan mengetahuinya. Jelas bila setelah ini Salim akan bertukar pikiran terkait apapun yang dibicarakannya dengan Esen Bey bersama Behram.
'Jalan menuju kebaikan akan berliku. Jadi inilah cobaan yang harus dihadapi oleh Yang Mulia Salim', batin Behram menghela sedih.