Artikel berbahasa Turki itu diterjemahkan seluruhnya ke bahasa Indonesia. Meskipun Salim tak mengerti kata per kata ketika Haris membacakannya tetapi dengan disebutnya nama kakak sepupunya di masa modern, Mustafa Baran, dan namanya sendiri, Salim dapat mengira-ngira mengenai isinya secara garis besarnya. Oh, bahkan sepertinya dia juga tahu artikel mana yang tengah dibaca oleh ayah dan ibu Arsianya.
Sungguh Salim tak pernah berniat untuk menyembunyikan setiap detail mengenai dirinya dari Arsia. Gadis itu sendiri yang tidak ingin mengetahui tentangnya. Jadi sebenarnya bukan salahnya bila Arsia baru mengetahuinya sekarang, yang ironinya, dari terjemahan berita yang dibacakan oleh ayahnya. Kendati pun kenyataannya begitu, Salim tetap tidak bisa merasa baik-baik saja ketika Arsia memastikan kebenarannya padanya.
"Itu benar?"