"Kenapa kau ada di sini?" Behram bertanya dengan nada datar. Iya, datar. Dia tidak tahu harus kaget atau marah jadilah dia memilih untu tanpa ekspresi saja dalam menghadapi salah satu pengawal mereka yang 'agak tidak beres' ini.
Pengawal itu menatap Behram. Lalu dengan polosnya menjawab, "Bukankah kita ditugaskan untuk menjaga dan mengecek ulang hadiah-hadiah ini, Tuanku?"
Behram menghela nafas. Sebisa mungkin menahan dirinya agar kesabarannya tidak diuji. "Kalian menjaga, aku mengecek ulang. Kau paham?" tekannya sekaligus memperjelas kembali detail tugas mereka semua.
Si pengawal tampak bingung sesaat. "Tidakkah akan lebih cepat selesai bila kita melakukannya bersama, Behram Agha? Ada banyak barang di sini. Bagaimana Anda dapat mengeceknya seorang diri?" katanya kemudian. Jiwa polosnya sungguh tidak mengerti. Atau, memang itulah citra yang sedang coba ditampakkannya.