Behram ingin mendebat kembali. Dia tidak mengerti sekaligus tidak terima melihat bagaimana sang tuan bisa-bisanya tidak melakukan apapun saat dihina. Terlebih, bukan hanya sang tuan sendiri yang dihina melainkan kedua orang tuanya juga. Jadi menurut Behram sungguh tidak pas sikap yang ditunjukan tuannya saat ini.
"Tuanku, bagaimana boleh kita tidak melakukan apapun dan berdiam seperti ini?" protes Behram yang dengan jelas menunjukkan keberatannya. Air mukanya pun terlihat tidak senang.
Salim menoleh pada agha-nya itu. Matanya meneliti Behram sejenak sebelum mengucapkan apapun. "Apa kau sedang meragukan keputusanku, Behram?" tanyanya kemudian dengan nada biasa namun terdengar tajam.
Tentu Behram terkejut menerima pertanyaan semacam itu dari sang tuan. Dia menundukkan wajahnya. "Tidak, Tuanku, hanya saja--"