Kejadian itu sudah lama berlalu. Mungkin sudah dua atau tiga tahun yang lalu. Namun tetap saja tidak ada yang berubah dari seorang Behram. Ya namanya saja perangai, setelah sepuh bagaimana akan merubahnya? Malah sepertinya Behram yang sekarang lebih galak bila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
Dan, seperti apa perangai Behram itu tentunya sudah sampai pada kedua prajurit yang bertugas untuk mengawal perjalanan mereka hari ini. Makanya nyali mereka jadi ciut saat didekati oleh Behram.
"Siapa namamu, Prajurit?" tanya Behram tidak ramah pada si prajurit yang meminta perpanjangan waktu.
"Sa-saya Rona, Behram Agha," jawab prajurit itu dengan tersendat.
"Kau diberi nama seperti nama putra Atilla. Kenapa sikapmu seperti ini?" Behram berkomentar lalu medecakkan lidah setelahnya.
"Perhatikan etikamu dan tugasmu dengan benar!" sentak Behram pada Rona kemudian.