"Apakah itu artinya kau tidak suka berandai-andai, Arsia?" tanya Mustafa yang dibuat semakin penasaran sebab balasan yang diterimanya dari Arsia.
"Tentu saja aku suka, Kak. Tapi aku lebih memilih untuk berandai-andai mengenai sesuatu yang akan terjadi. Yang aku masih memiliki kemampuan untuk melakukannya sesuai dengan keinginanku," Arsia menjelaskan dirinya.
Mustafa tersenyum sembari mengangguk-anggukkan kepalanya saat mendengarnya. "Cara berpikirmu benar-benar unik," katanya memuji Arsia. Sungguh, gadis itu telah berhasil menarik simpatinya sekaligus membuatnya terkesan.
Arsia tersenyum canggung menerima pujiannya. Dibanding merasa tersanjung, dia lebih merasa bila pujian tersebut tak seharusnya diterimanya. Itu karena bukan pujian yang diharapkannya dan dia sama sekali tidak ada niatan untuk membuat dirinya terlihat baik di mata Mustafa. Sayangnya, sepertinya Mustafa tidak mendapatkan pesan yang berusaha disampaikannya melalui jawabannya itu.