"Saya minta maaf untuk apa yang sudah saya lakukan, Salur Bey. Saya berjanji akan menyanggupi peraturan selama peradilan berlangsung," ucap Behram yang terpaksa mengarah.
Benar. Mengalah untuk bertahan. Mengalah untuk maju.
Jujur saja ini adalah siasat perang yang paling menguji bagi seorang Behram. Ingat, dia bukanlah seorang pria yang sabar. Tapi untunglah dia adalah seseorang yang mampu bekerjasama dengan keadaan. Sehingga meskipun sulit dia tetap dapat melakukannya.
Salur Bey menerima permintaan maaf Behram. Dia menganggukkan kepalanya. "Kalau begitu silakan lanjutkan keterangan Anda, Behram Bey," dia memberikan instruksi.