Adalah Esen Bey yang meminta penangguhan persidangan. Sebabnya dia sudah tidak kuat melihat kondisi sang putri saat ini. Di matanya, putrinya itu sudah sangat memaksakan diri untuk berbicara di peradilan. Padahal luka batinnya masih sangat basah.
Putrinya membutuhkan waktu untuk menenangkan diri. Esen Bey khawatir bila dilanjutkan maka akan membuat kondisi psikis gadis itu semakin memburuk -- kekhawatiran khas seorang ayah.
Semua mata di sana bergeser dari tengah peradilan ke arah Esen Bey. Tidak terkecuali Salur Bey. Hanya si gadis yang tidak menilik kepada sang ayah dan tetap dalam posisinya menundukkan wajah.