Bertindak kurang ajar, merendahkan, dan menghina? Huh? Yang benar saja!
Ucapan Esen Bey itu tak ayal membuat Behram langsung mendengus begitu mendengarnya. Dia bisa mengerti bila sebagai orang tua wajar bila pria tersebut membela putrinya. Yang tidak wajar adalah karena Esen Bey tanpa berusaha untuk mencari kebenaran dari kedua belah pihak, langsung saja menuduh mereka sebagai pihak yang bersalah dan percaya begitu saja dengan bualan yang dikarang oleh putrinya yang licik. Bagi Behram itu bukan merupakan bentuk cinta seorang ayah kepada putrinya melainkan suatu kebodohan yang seharusnya tidak dilakukan oleh seorang petinggi di sancak yang besar seperti Atay Sancağı.