Chereads / mutiara istri yang di jual / Chapter 19 - mencari pekerjaan

Chapter 19 - mencari pekerjaan

Tiara sudah sampai di rumahnya,ia melihat seisi ruangan rumahnya,terlihat sangat berdebu dan kotor.

ia menghembuskan nafas karena harus membersihkan rumahnya terlebih dahulu.

ia mengambil peralatan tempurnya,dan mulai membersihkan semua ruangan rumahnya.

butuh waktu dua jam untuk menyelesaikan pekerjaannya,ia mengistirahatkan tubuhnya untuk menghilangkan rasa lelahnya.

"akhirnya,selesai juga." ucapnya kemudian dia menerawang jauh mengingat ketika kedua orang tuanya masih hidup,ia begitu bahagia memiliki keluarga yang utuh,tetapi kebahagiaan itu tidak berlangsung lama,saat umur sepuluh tahun orang tuanya mengalami kecelakaan tunggal akibat rem blong pada mobil mereka. waktu itu hari Minggu,seperti biasa keluarganya menikmati acara Minggu dengan jalan-jalan tetapi saat akan berangkat,tiba-tiba mobil yang di kendarai tidak bisa berhenti dan akhirnya mereka kecelakaan.

kedua orang tua Tiara meninggal di tempat dan Tiara berhasil di selamatkan.

setelah kedua orang tua Tiara meninggal,ia di asuh oleh kakek dan neneknya di Jogja, setelah umur dua puluh tahun ia memutuskan untuk kembali ke Jakarta dan mencari pekerjaan disana.lalu ia bekerja di salah satu restoran Jepang,saat mengantarkan pesanan,dia bertemu dengan Andre untuk pertama kali, lambat laun mereka menjadi dekat dan memutuskan pacaran,selama tiga tahun pacaran mereka memutuskan untuk menikah, tapi sayang Andre telah menjualnya kepada Dewa,dan itu membuat Tiara sakit hati dengan apa yang di lakukan oleh Andre.

tok...tok...tok....

ketukan pintu membuyarkan lamunannya.

ia lalu berjalan menuju pintu dan melihat siapa yang datang.

"pesanya sudah datang mbak,totalnya lima puluh empat ribu."

Tiara lalu merogoh saku celananya dan mengambil uang dan tak lupa ia mengucapkan terimakasih.

kebetulan didekat rumahnya ada warung makan,tadi dia sempat keluar sebentar dan memesan makanan lalu meminta di antarkan.

ia membuka makanan yang ia pesan, ia memesan ayam geprek super pedas,tak tahu kenapa ia ingin sekali memakan makanan itu,tanpa menunggu lama ia langsung melahap makanan yang ada di depannya.

setelah selesai ia pergi ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya,tak butuh waktu lama Tiara sudah siap dengan kaos berkerah warna putih dan celana jeans bewarna biru,Tiara melihat jam di dinding rumahnya,

"masih pukul sepuluh,lebih baik aku pergi sekarang." ucapnya lalu bergegas keluar rumah,ia mengeluarkan motor maticnya hasil kerja kerasnya selama lima tahun,beruntung ia masih memiliki tabungan dan lebih beruntung lagi motornya masih bisa menyala.ia menyalakan motornya untuk memanaskannya lebih dulu,karena sudah hampir setahun tak terpakai.

sepuluh menit Tiara memanaskan mesin motornya,kini ia melajukan motornya dengan kecepatan sedang,ia menuju ke toko ponsel, ia ingin membelinya karena ia membutuhkan itu nantinya. ponsel lamanya entah berada dimana ia tidak mengingat dimana ponsel itu berada padahal banyak nomor temanya,yang mungkin bisa ia mintai bantuan untuk mencarikan ya pekerjaan,tetapi hilang semua,mau tak mau ia harus memulainya sendiri.

"mbak yang ini harganya berapa mbak?" tanya Tiara saat sudah sampai di salah satu konter smartphone.

"kalau yang ini dua juta kak."

Tiara menimbang memikirkan apakah uangya cukup atau tidak.

"sepertinya akan cukup untuk beberapa bulan kedepan.! ucapnya dalam hatinya

"gimana ka,apa jadi membelinya?"

"iya jadi,tolong sekalian kartunya."

Tiara menunggu ponselnya untuk di setting,ia melihat-lihat sekitar mungkin ada salah satu toko sedang membutuhkan karyawan.

"ini kak ponselnya." ucap pegawai itu membuatkan lamunan Tiara.

Tiara tersenyum melihat pegawai itu dan mengambil ponsel miliknya, setelah yakin ponsel itu sudah aktif ia melanjutkan langkah kakinya menuju parkiran.ia berencana untuk mencari pekerjaan di restoran yang dulu tempatnya bekerja.

saat sedang ingin berbelok,tiba-tiba ada sebuah mobil melaju cukup kencang dan membuat tiara kehilangan keseimbangan.

"awh...." ucap Tiara meringis saat motornya terjatuh dan menindih tubuh mungilnya.

sang pemilik mobil berhenti saat melihat ia tak sengaja hampir menyrempet pengendara motor.

Terlihat seorang lelaki memakai pakaian rapi khas kantoran. dia lelaki bertubuh tinggi kulit putih dan wajahnya bersih cukup tampan.dia menghampiri Tira yang terjatuh untuk menolongnya.

"apa anda baik-baik saja nona?" ucapnya sambil membatu Tiara menyingkirkan motornya dari tubuh Tiara.

"iya saya tidak apa-apa." ucap Tiara sambil meringis menahan sakit di kakinya

"anda yakin,lebih baik kita kerumah sakit untuk mengobati luka anda."

"tidak perlu tuan."

"anda yakin?"

Tiara hanya mengangguk lalu pergi meninggalkan lelaki yang telah membuatnya terjatuh.

"dasar gadis aneh." gumamnya lalu melanjutkan perjalanannya.

bukan tak mau Tiara di tolong oleh pria tadi,tapi ia takut melihat pria berjas dan bertubuh tinggi seperti orang tadi. itu mengingatkannya pada Dewa.

"kenapa aku jadi memikirkannya sih."

Tiara sampai ditempat ia tuju,ia memarkirkan motornya dan berjalan agak terpincang karena kakinya terasa sakit akibat jatuh tadi.

Tiara memasuki restoran itu dan menuju keruangan sang manager untuk menanyakan apakah ada pekerjaan untuknya.

"selamat siang Bu." saat Tiara sudah di ijinkan masuk

"siang, hai Tiara apa kabar?ayo duduk ."

Tiara mengangguk lalu mendudukan dirinya di kursi yang di tujukan oleh sang manager.

"ada apa Tiara, apa ada yang bisa saya bantu?"

"emmm...iya Bu,saya ingin menanyakan apakah disini ada lowongan?"

"oh...tentu ada Tiara,kebetulan kemarin ada salah satu karyawan resign karena akan menikah.apa kamu mau bekerja lagi Tiara?"

Tiara mengangguk antusias,

"iya Bu,saya ingin bekerja lagi,jika di perbolehkan saya ingin melamar pekerjaan disini."

"tentu saja Tiara,kamu boleh bekerja lagi disini besok."

Tiara mengangguk dan menyerahkan lamaran pekerjaan kepada sang maneger,memang Tiara sudah menyiapkannya sebelum ia berangkat tadi.

Tiara pamit dengan wajah yang berseri karena sudah mendapatkan pekerjaan,ia memutuskan untuk langsung pulang dan beristirahat.

saat ingin berjalan ke arah parkiran ia mencari kunci motornya di dalam tas dan tak melihat ada orang didepanya ,dan ia menabraknya.

dengan sigap sepasang lengan kokoh menangkap tubuh Tiara yang hampir terjatuh.

"hei...nona tidak bisakah kau berhati-hati?" ucap lelaki itu

"maafkan saya,saya tidak se...."

ucapan Tiara terpotong saat melihat siapa yang ia tabrak.

"kamu..."

"iya...kenapa?" jawabnya datar.

"apa kau baik- baik saja,apa perlu kerumah sakit?" tanya pria itu yang sedari tadi memperhatikan Tiara yang berjalan sedikit terpincang.

"tidak perlu,saya baik- baik saja." ucap Tiara,ia merutuk kenapa bisa bertemu dengan orang yang membuatnya jatuh tadi.

'baiklah kalau kamu tidak mau,apa yang kamu lakukan disini?" ucapnya lagi

"maaf saya harus segera pergi." alih- alih menjawab pria tadi Tiara lebih memilih meninggalkannya sendirian.dia tidak ingin terlibat dengan orang-orang kaya sepeti Dewa,dan pria yang baru saja di temuinya pasti bukan orang sembarang dilihat dari cara berpakaianya dan mobil yang ia kenakan.

"hmmm....menarik." ucap pria itu sambil menatap Tiara yang mulai menghilang dari pandangannya.