"Salim kirim undangan, Bos," ujar Calista saat memasuki ruangan Sander.
Seperti biasa, dengan gayanya yang casual dan selengekan, Calista selalu lupa caranya mengetuk pintu. Dia lalu duduk tanpa dipersilahkan dan meletakkan sebelah kakinya di atas lutut. Melihat kelakukan salah satu jurnalis kebanggannya itu, Sander hanya bisa mengangkat sebelah alis.
Diambilnya ponsel Calista yang baru saja disodorkan oleh gadis itu. Sander membaca dengan seksama, undangan digital yang tertera di sana.
"Jadi, jalan desa itu telah selesai?" ucapnya.
"Luar biasa! Ternyata tekanan bisa membuat orang bekerja secepat kilat. Menghubungkan Welasti dengan dunia luar hanya kurang dari satu bulan. Jalan raya itu selesai."