Wuri memandang Sander dan menunggu apa yang ingin pria itu katakan. Apa pun itu, tampaknya semua terkait dengan dirinya. Wajah tegang Sander seolah mengisyaratkan bahwa apa yang akan dia sampaikan adalah sesuatu yang sangat penting.
Membuat jatung Wuri semakin berdebar. Dia merasa tidak ada masalah antara dirinya dan Sander. Lalu sander membuka sebuah laci yang ada di meja besar itu. Dia mengeluarkan sebuah kotak bludru berwarna hitam.
"Bukalah," pinta Sander sambil menggeser kotak itu agar lebih dekat dengan tangan Wuri.
Wuri melihat kotak itu. Dia menebak-nebak apa isi dalam kotak itu. Tampaknya itu bukan sebuah hadiah atau tanda Sander sedang melamar dirinya. Wajah Sander sama sekali tidak menunjukkan ekspresi kebahagiaan atau jatuh cinta.
Dia kembali menjadi Sander yang berwajah serius, dingin dan dominan. Wuri kembali melihat kotak itu dengan pandangan ragu.
"Apa itu?" tanya Wuri.