Melihat Sander yang sangat kebingungan, Viens pun buka suara.
"Tuan, ini adalah rumor yang berkembang. Saya tidak tahu tentang kebenarannya. Tapi, kami pernah mendengar bahwa Tuan Paxton memiliki keluarga lain." Viens mengucapkan dengan sangat hati-hati, dia berharap ucapannya tidak menjadi gosip yang membuat keadaan semakin memburuk.
Walau Sander datang ke kantor itu dengan profesi sebagai staff editor, tapi aura penuh kepemimpinan yang dia berikan lewat Marshal kental terasa. Entah suah berapa banyak pekerja yang terpksa mengalami mutasi ke divisi lain. Mereka melakukan seleksi ulang para staff, nyaris di semua lini.
Perkataan Viens membuat Sander mengerutkan kening dalam sekaligus menoleh padanya. Sementara Marshal menjadi waspada. Dia berharap Sander tidak membanting Viens dan menginjaknya ke bumi untuk memaksa bicara. Entah apa yang dipikirkan Viens sampai dia bisa menyampaikan sesuatu yang sifatnya hanya rumors belaka.