"Mempelai wanita memasuki ruangan!"
Pintu utama dari ballroom itu terbuka bersamaan dengan mengalunnya musik pernikahan yang indah. Gemuruh tepuk tangan dari para tamu undangan memenuhi ballroom mewah itu, mengiringi langkah mempelai wanita yang berjalan menuju altar dengan dituntun oleh papanya.
"Bukankah putriku sangat cantik?" gumam Vincent yang membuat Shenna menoleh padanya.
Shenna menghela napas panjang saat melihat Vincent yang tengah menatap Nara dengan kedua mata berkaca-kaca–terlihat benar-benar seperti seorang ayah yang begitu berat melepaskan putri kesayangannya di hari pernikahannya.
"Kau tahu, karena kau terus menyebut para aktris di agensimu sebagai putrimu, kita jadi tidak memiliki satu pun orang anak perempuan. Bahkan yang keempat ini juga laki-laki!" gerutu Shenna yang membuat Vincent menatap perut buncit Shenna yang saat ini tengah mengandung anak ke-4 mereka dengan tatapan bangga.