"Apa kau sudah siap?" tanya Eric yang membuat Vivi mendongak padanya.
"Sebentar, aku agak gugup," ucap Vivi sambil menekan dadanya yang berdebar kencang. "Aku bahkan bisa mendengar suara mereka dari sini. Sepertinya jumlahnya sangat banyak."
Sambil tersenyum, Eric mengubah posisinya hingga kini ia berlutut di hadapan kursi roda Vivi. Meski sudah bisa berjalan sendiri, namun mengingat saat ini ada banyak sekali awak media dan juga para penggemar yang telah menunggu di bandara sejak pagi untuk menyambut kedatangannya, Vivi diharuskan untuk menggunakan kursi roda untuk mengurangi resiko yang mungkin timbul dari kerumunan sebanyak itu.
"Aku belum mengatakannya, ya," kata Eric yang membuat Vivi menatapnya dengan bingung.
"Mengatakan apa?" tanya Vivi.
"Selamat datang kembali, Vivi," ucap Eric dengan diiringi oleh senyuman hangatnya. "Terima kasih karena kau telah berjuang begitu keras hingga akhirnya kita bisa kembali pulang bersama seperti yang sudah kita janjikan sebelumnya."
