"Nara! Cepat lihat sini!"
Nara yang sedang menikmati permainan komedi putar itu melambaikan tangannya pada Papa sambil tersenyum lebar saat melihat pria itu mengarahkan ponsel padanya untuk memotretnya. Nara terus tersenyum dengan ceria sambil melambaikan tangannya pada Papa, namun saat komedi putarnya berputar ke arah yang tidak terlihat oleh Papa, senyuman di wajahnya langsung lenyap.
Ya, senyuman yang sejak tadi Nara tunjukkan di wajahnya memang hanya senyum palsu. Ia tidak benar-benar tersenyum, tidak benar-benar merasa bahagia meski Papa mengajaknya ke Disneyland yang sudah sangat lama diidam-idamkannya untuk ia kunjungi bersama mama dan papanya.
"Mama, Papa, ayo kita ke Disneyland!"
Dengan kedua mata kosong yang tampak menerawang, Nara kembali mengingat pada apa yang pernah dikatakannya pada mama dan papanya di masa lalu. Saat dirinya masih kecil, ketika ia mengajak mama dan papanya untuk pergi ke Disneyland saat liburan sekolah.