"Mulai sekarang kau tinggal berdua dengan Papa saja, ya?"
Nara tentu saja merasa sangat syok dengan apa yang baru saja papanya katakan padanya. Ia baru pulang ke rumahnya setelah bertengkar hebat dengan mamanya, dan ia berharap permintaan maafnya akan diterima karena ia akan menyampaikannya bersama kabar bahagia tentang dirinya yang akhirnya mendapat proyek film sebagai seorang pemeran utama. Namun semua rencananya langsung hancur saat ia mendengar jika mamanya sudah pergi dari rumah ini.
"Kenapa?" Nara bertanya dengan suara gemetar sementara air mata yang dengan cepat menggenangi kedua matanya membuat pandangannya menjadi berkabut. "Apa Mama semarah itu padaku hingga pergi meninggalkan rumah?"
"Bukan karena dirimu, Sayang. Ini karena Papa. Ini semua karena Papa yang tidak bisa membuat mamamu bahagia dan–"