"Wah... Ini enak sekali! Aku tidak tahu jika bubur bisa dibuat jadi semewah ini. Aku benar-benar beruntung karena Tuan membuatku bisa merasakan bubur yang sangat lezat ini."
Vivi memakan bubur yang Eric berikan padanya dengan lahap sambil memberi pujian yang seolah itu adalah makanan terenak yang pernah dimakannya, sementara Eric hanya terus menatapnya dengan wajah datar sambil menopangkan dagu dengan telapak tangannya.
Sampai kemudian, Eric yang sudah tidak tahan lagi berkata dengan nada jengah, "Bibi Vivi, sampai kapan kau mau membohongiku seperti ini, hah?"
"Uhuk!" Vivi yang baru menelan buburnya itu langsung tersedak mendengar perkataan Eric, membuat pria itu memekik kesal padanya karena kena semburan bubur dari mulutnya.
"Astaga, Vivi! Kenapa kau jorok sekali?!" pekik Eric sembari mengusap wajahnya dengan kasar menggunakan punggung tangannya, sementara Vivi hanya bisa meringis pelan karena merasa bersalah.