Aleera benar-benar membuka pintu itu. Bahkan wajah memerah itu bisa terlihat jelas di mata Allesio. Yap, Allesio lah yang datang malam ini dan menekan bel kamar mereka.
"Ma-maaf, aku hanya—" Allesio kebinggungan. Pasalnya, ia hanya menuruti apa yang Lysa pinta kepadanya. Jadi, Aleera sama sekali belum sadarkan diri hingga mereka selesai makan malam. Aleera belum makan malam, mungkin lebih baik Allesio membelikan sesuatu untuk Aleera.
Sebenarnya, mereka bisa saja memesan dari pihak hotel, tapi entah kenapa Allesio sama sekali tidak kepikiran akan hal itu dan ia malah keluar dari sana malam-malam hanya untuk membelikan Aleera makanan yang ada di tangannya saat ini.
Susah sekali mencari makanan di malam hari ini, apalagi mengingat banyak toko yang tutup karena acara kembang api besar itu. Mereka sama sekali tak melihat bagaimana acara tersebut. Mereka lebih memilih berdiam diri di sini untuk menjaga Aleera.