"Jalan-jalan?" Tanya Yasa sedikit tidak enak hati kepada seseorang yang sedang menelpon ini. Ia tak ingat nomor ini, bahkan nomor ini tidak ada dalam pikirannya. Sial, lagian ia berencana untuk melanjutkan liburnya yang tertunda kemarin. Ingat saat Allesio memintanya untuk pulang duluan?
Ia malah harus mendapatkan banyak masalah dan saling berdiaman dengan Lysa. Padahal, ia sudah mengetahui rahasia terbesar Lysa.
"Maaf, aku tak bisa. Aku ada masalah dengan bosku yang—"
"Bukankah bosmu bukanlah orang yang pemarah? Kita sudah lama tidak bertemu, tapi kau selalu tak memanfaatkan hari liburmu bukan untukku," kata wanita yang masih asik menelpon itu dengan nada suara yang dibuat-buat imut.
Yasa terdiam sambil menatap ke arah Allesio dan Aleera yang masih duduk di sofa rumah keluarga Raesha ini. Rin pun ada di sini, ia sedang mengotak-atik handphone miliknya. Yasa baru tahu kalau anak perempuan yang terlihat cantik itu sudah memiliki handphone.
