Kata-kata dari ketua OSIS itu benar-benar membuat mata Rin terbuka lebar. Hal itu yang ingi ia katakan tapi sialnya malah musuhnya ini yang mengungkap apa yang ia ingi katakan.
"Rin, apa kau sama sekali tak mempercayaiku? Apa kau lebih mendengarkan Kei daripada aku?" Tanya siswi itu dengan wajah yang dibuat-buat.
Bahkan, para teman-temannya yang lain sudah meminta siswi itu untuk menyerah saja. Tapi, wanita itu tak mau menyerah.
Sekolah ini mungkin adalah sekolah untuk orang-orang kaya di negara mereka. Sekolah swasta internasional yang dikenal sampai ke seluruh dunia. Tapi, anehnya ada-ada saja orang-orang yang memanfaatkan uang orang lain. Rin pun juga baru kepikiran sekarang ini.
Kei hanya tersenyum kecil. Kalau pun Rin masih ingin menjadi orang bodoh yang selalu dimanfaatkan maka Kei hanya bisa tertawa saja. Berarti, menjadi orang baik itu sama sekali tak menguntungkan siapapun.
Sementara itu, Rin malah terdiam sambil berpikir. Siswi itu meminta jawabannya, kan?