Amarah Yasa tersulut. Matanya membulat karena terkejut. Ia benar-benar tak mempercayai apa yang ia lihat sekarang ini. Di depannya, wanita yang tadinya tertutup oleh selimut itu, sekarang malah terlihat sangat menyedihkan.
Wajah wanita itu pernah dengan luka, bahkan beberapa di antaranya juga ada yang lebam. Sebelah mata wanita ini pun bengkak.
Yasa marah, ia bisa mendengar deru napasnya sendiri sekarang. Ada rasa terbakar di dadanya, mungkin hidungnya sudah mengeluarkan asap saking marahnya dia.
Dokter dengan cepat memberikan penanganan kepada luka-luka Lysa. Yasa ditarik keluar oleh papa Aleera. Yasa ingin menolak, tapi sepertinya luka yang diidap wanita itu bukan hanya luka yang berada di wajahnya saja. Sepertinya, ada beberapa luka di tubuhnya.
"Kau mengenal Lysa?" Tanya papa Aleera kepada Yasa saat mereka asik menunggu. Untungnya, Yasa sudah mengantarkan makanan milik Allesio dari dirinya. Ia hanya ingin memberikan makanan tadi kepada dua wanita itu.