Esoknya
"Apa tidak ada kesempatan lagi untuk Airin, Kak? apa Kakak tidak bisa memberikan Airin sedikit tempat di hati Kakak? Airin berjanji akan berusaha menjadi seperti yang kakak inginkan," bujuk Airin.
"Apalagi yang kamu harapkan? jika tentang perasaanmu, sampai kapanpun aku tidak bisa." Dion menolak Airin untuk yang ke sekian kalinya.
"Pulanglah ke kampung. Entah bagaimana kehidupanmu sebelumnya, tapi, berusahalah menjadi orang yang lebih baik. Aku bukannya tidak tahu apa yang kamu rahasiakan, tapi aku hanya mencoba menghargaimu. Uang yang ku berikan lebih dari cukup untukmu hidup beberapa bulan ke depan."
"Dan juga, kamu bisa membuat usaha dari uang itu. Aku akan meminta salah atau anak buahku mengawasimu. Tidak perlu tahu siapa dia. Tapi, percayalah. Apa yang akan kamu lakukan, laporannya akan sampai padaku," ujar Dion mengingatkan.
Airin tak menanggapinya. Airmatanya sudah luruh sedari tadi. Cintanya yang begitu besar pada Dion, harus kalah.