Maya menjerit kesakitan. Dia merasakan nyeri di bagian perut bawahnya. Seperti ditusuk-tusuk. Dicengkeramnya perutnya. Maya meringis dengan keringat dingin yang mulai berjatuhan. Lalu, dia merasakan ada cairan hangat yang mengalir di bawah sana.
Saat tangannya meraba pinggiran paha atasnya, darah merah yang menghiasi jarinya. Maya merasa syok dan ketakutan.
"Mas tolong ...," rintih Maya.
Aksara justru malah mematung melihat keadaan Maya yang memprihatinkan. Hanya mengenakan handuk mandi, dengan darah yang mulai merembes membasahi bagian bawah.
"Maaasss ...." Maya merintih kesakitan. Rasa nyeri di perutnya benar-benar menyakitkan.
Aksara tampak terkesiap. Kemudian setengah berlari keluar dari kamar. Meninggalkan Maya yang menggapai-gapai meminta pertolongan.
Maya mencoba beringsut. Namun, rasa nyeri kian menusuk saat dirinya bergerak. Tak berapa lama, terdengar bunyi langkah kaki berlari mendekat.
Ratu dan beberapa pembantu menghambur masuk.
"Mayaaaa!" teriak Ratu.