"Mas, aku mau gaun pengantin yang model ini, yaa ... terus resepsinya aku mau di hotel permata. Terus aku mau, tamu undangannya banyak, makanannya juga yang menu internasional!"
"Dan jangan lupa, souvenirnya harus mahal dan eksklusif. Emh, dan kamu juga harus buat jumpa pers mengenai pernikahan kita. Oh ya, untuk undangannya aku mau yang model ini, yaa ... cantik warna emasnya. Apa kita perlu foto prewedding, Mas? atau nanti aja post wedding?"
"Kalau mas mau foto prewedding, kita ke Jepang saja yuk! terus nanti honeymoon kita ke Maldives. Mudah-mudahan aku sudah nggak mual lagi nanti."
Maya menyerocos panjang lebar. Satu tangannya dia gunakan untuk mengusap perut. Wajahnya berseri bahagia. Karena akhirnya, mimpinya akan terwujud.
Aksara sendiri terduduk lesu. Tak bersemangat menanggapi omongan Maya.
"Mas?!"
Suara seruan Maya menyentakkan lamunan Aksara. Pria paruh baya itu menghela nafas lelah.