"Ku dengar, kau dekat dengan anak gadisku?"
Roger langsung mengatakan langsung tanpa berbasa-basi lagi. Dia bisa melihat, Dion adalah pria yang cerdas dan juga tidak suka berbasa-basi. Pantas saja, setelah mundur jadi asisten pribadi dari Ratu, Dion bisa membangun sebuah perusahaan. Yang walaupun belumlah besar, cukup mempunyai nama sebagai perusahaan baru yang dilihat akan berkembang pesat.
Dion tersenyum. Tangannya ditautkan di atas lututnya. Menatap Roger dengan gaya santai.
"Ternyata, anda cukup perhatian dengan putri anda. Padahal, bisa dibilang anda pasti sangat sibuk sebagai pengusaha kelas atas. Saya salut dengan perhatian anda."
Kalimat yang Dion ucapkan dengan nada sindiran itu sukses membuat Roger tergelak. Tidak, tidak semudah itu memancing kemarahan Roger.
Pria paruh baya yang sudah banyak memakan asam manis kehidupan itu, bisa mengendalikan dirinya dengan sangat baik.