"Sah?"
"Sahhh!"
Mata Tasya mengerjap. Dia merasakan berkabut pada dua netranya.
Suara lantang dari beberapa saksi seakan meluruhkan semua kegugupannya. Kecemasannya luntur bersama dengan terdengarnya seruan itu.
Tasya mengangkat wajahnya. Kembali mengerjap, untuk mengurai kabut yang membayangi matanya.
Dia semakin melihat dengan jelas. Ada Arimbi yang duduk bersebelahan dengan ibunya. Mereka berdampingan dan saling menggenggam tangan. Bahkan, tangan mereka yang satunya pun bergerak seirama. Sama-sama menyingsut hidung.
Tasya mengalihkan tatapannya lagi, dan melihat, ada kakaknya, Lea juga adik-adiknya yang duduk di sebelah ibunya. Mereka sama-sama tersenyum ke arahnya. Tasya pun membalasnya.
Lalu, saat mengalihkan tatapannya ke arah sebelah Arimbi, terlihat Grace yang duduk menatapnya dengan wajah berbinar. Bahkan, tangan mungilnya bertepuk. Membuat sesuatu dalam dada Tasya ingin menyembul keluar. Rasa bangga dan senang.