Tasya lekas merangsek menerobos kerumunan. Kepanikan merajai hatinya. Perasaannya was-was. Karena Arimbi pun sudah cukup lama pergi. Dan bodohnya, Tasya tidak menyusul sedari tadi.
Setelah berhasil menerobos kerumunan, Tasya melihat Arimbi yang tengah terduduk lemas bersandarkan dinding toilet. Sepertinya, Arimbi baru saja tersadar. Karena di sebelahnya, ada petugas cleaning service dan juga seorang ibu-ibu yang memegang botol minyak angin.
"Bu Arimbi?!" pekik Tasya.
Cleaning service yang melihat kedatangan Tasya bertanya,
"Mbak kenal ibu ini?"
"Di-dia anak sa-sayaaa ...," jawab Arimbi lemah. Kepalanya masih terasa berat dan pusing.
"Oh, silakan, Mbak."
Petugas cleaning service itu pun berdiri memberikan tempatnya pada Tasya. Tasya segera mendekat ke arah Arimbi dan memegang tangannya.
"Ibu kenapa? maaf Tasya baru menyusul, Tasya pikir ibu baik-baik saja," ujar Tasya cemas.
Arimbi menggerakkan kepalanya lemah.