"Jangan terlalu banyak melamun!" tegur Lea.
Akhir-akhir ini, dia melihat Ratu begitu murung. Apalagi setelah kejadian di apartemen Arsen. Ratu semakin murung dan seakan tidak bersemangat.
Lea menyodorkan secangkir coklat hangat pada Ratu. Yang diterima oleh gadis itu, tapi hanya dipegangnya. Tanpa ada keinginan untuk menyesap cairan manis itu.
"Jangan merasa bersalah. Kamu sudah melakukan hal yang benar. Coba jika kamu memilih Arsen, berapa keluarga yang akan tersiksa imbas pilihanmu itu? padahal, mereka tidak tahu apa-apa," ujar Lea.
Ratu menghela nafasnya panjang. Layar laptop yang menyala di hadapannya, hanya dia lihat tanpa menyimak.
Dia berhasil menyelamatkan perusahaan, tentu dengan bayaran yang mahal. Yaitu, menjauh dari Arsen. Tak perlu diceritakan bagaimana rasa sakit karena kehilangan.
Bagaimana juga, Arsen menempati celah di hatinya semenjak ditinggalkan Dion. Menutup lubang yang ditinggalkan pria itu, dengan posisinya sendiri.