Esoknya.
Arsen masih pusing dengan masalah Claire. Kepalanya terasa berdenyut memikirkan semua ini. Semalam, papinya menelpon dan marah. Karena Claire mengadukan puengusiran dan penolakan yang dilakukan oleh Arsen.
Entah apa yang harus Arsen lakukan. Tapi yang pasti, Arsen akan mempertahankan pendapatnya. Dia merasa tidak bersalah dan tidak melakukan apa yang dituduhkan Claire. Sekedar foto saja tidak bisa menjadi bukti. Bisa saja, Claire merekayasa semua.
Arsen harus menghubungi teman-temannya yang malam itu ikut ke klub. Ya, Arsen harus mencari keterangan dari mereka. Kalau memang dia mabuk, dan Claire juga mabuk. Tidak mungkin mereka berpindah dan check in ke hotel sendiri, bukan?
Arsen akan menyelidiki semua itu.
"Kakakkkk!"
Sebuah pekikan dari pemilik suara yang selalu Arsen rindukan terdengar. Ratu menghambur masuk dengan senyumnya yang selalu tampak menawan di mata Arsen.
"Aku mengganggu? Kakak terlihat ...."
Ratu menggelengkan kepalanya mencari kata yang tepat.