Arsen meraih tangan kanan Ratu, kemudian memegangnya erat.
"Maukah kamu, menjadi kekasihku?"
Kemudian Arsen mengecup punggung tangan Ratu.
Ratu melongo. Kemudian memukul keras lengan Arsen.
Bughhh!
"Aduhhhh! kok main pukul, sih?" protes Arsen.
"Syukurin!" sembur Ratu.
"Kenapa, Queen? bukannya tadi kamu menyarankan gladi resik? kenapa malah mengamuk?"
Ratu melotot.
"Ngapain pakai cium-cium tanganku?" bentak Ratu kesal.
"Dan lagi, kalimat Kakak tuh nggak romantis banget! memang nggak ada kalimat yang lebih bagus? masak nembak cewek begitu. Yang ada, ceweknya jadi geli sendiri!" sungut Ratu.
"Lalu aku harus bagaimana?" tanya Arsen sambil mengelus lengannya. Tempat Ratu memukulnya tadi.
Ratu menarik nafas panjang, kemudian mulai merangkai kata.